DOSIS
Dosis adalah takaran obat yang menimbulkan efek
farmakologi (khasiat) yang tepat dan aman bila dikonsumsi oleh pasien. adapun
jenis jenis DOSIS, antara lain dosis lazim, dosis terapi, dosis minimum, dosis
maksimum, dosis toksik, dan dosis letal (dosis letal50 dan dosis letal100) :
1. Dosis lazim
Dosis lazim adalah dosis yang diberikan berdasarkan
petunjuk umum pengobatan yang biasa digunakan, referensinya bisa berbeda-beda,
dan sifatnya tidak mengikat, selagi ukuran dosisnya diantara dosis maksimum dan
dosis minimum obat.
2. Dosis terapi
Dosis terapi adalah dosis yang diberikan dalam keadaan
biasa dan dapat menyembuhkan pasien.
3. Dosis minimum
Dosis minimum adalah takaran dosis terendah yang masih
dapat memberikan efek farmakologis (khasiat) kepada pasien apabila dikonsumsi.
4. Dosis maksimum
Dosis maksimum adalah takaran dosis tertinggi yang
masih boleh diberikan kepada pasien dan tidak menimbulkan keracunan.
5. Dosis toksik
Dosis toksik adalah takaran dosis yang apabila
diberikan dalam keadaan biasa dapat menimbulkan keracunan pada pasien. (takaran
melebihi dosis maksimum)
6. Dosis Letalis
Dosis letalis adalah takaran obat yang apabila diberikan
dalam keadaan biasa dapat menimbulkan kematian pada pasien, dosis letal dibagi
menjadi 2 :
- Dosis letal50 : takaran dosis yang bisa menyebabkan kematian 50% hewan percobaan.
- Dosis letal100 : takaran dosis yang bisa menyebabkan kematian 100% hewan percobaan .
Faktor – faktor yang mempengaruhi dosis obat antara
sebagai berikut :
Umur
Umur pasien merupakan suatu pertimbangan untuk
menentukan dosis obat.
Dosis yang diperuntukan bagi pediatrik merupakan pecahan dari dosis orang dewasa.
Tergantung pada umur pasien dan secara relative terhadap pasien yang lebih muda.
Berat Badan
Berat Badan
Dosis lazim secara umum dianggap cocok untuk orang
dengan berat badan 70 kg (150 pound). Rasio antara jumlah obat yang digunakan
dan ukuran tubuh mempengaruhi konsentarsi obat pada tempat kerjanya. Untuk itu
dosis obat memerlukan penyesuaian dari dosis biasa untuk orang dewasa ke dosis
yang tidak lazim, pasien kurus atau gemuk, penentuan dosis obat untuk pasien
yang lebih muda, berdasarkan berat badan lebih tepat diandalkan dari pada yang
mendasarkan kepada umur sepenuhnya.
Dosis obat berdasarkan kepada berat badan,
dinyatakan dalam milligram (obat) perkilogram (berat badan).
Luas Permukaan Tubuh
Suatu formula untuk menentukan dosis anak
berdasarkan pada luas permukaan tubuh yang relatif dari dosis orang dewasa
sebagai berikut :
Luas Permukaan tubuh anak
Luas Permukaan tubuh dewasa
Luas permukaan perseorangan bisa ditentukan dari
suatu monogram yang membuat skala tinggi, lebar, dan luas permukaan.
Jenis Kelamin
Wanita dipandang lebih mudah terkena efek obat-obatan dari pada laki-laki,
dan dalam beberapa hal perbedaan ini dianggap cukup memerlukan pengurangan
dosis.
Status Patologi
Efek obat-obatan tertentu dapat dimodifikasikan oleh kondidi patologi
pasien dan harus dipertimbangkan dalam penentuan obat yang akan digunakan dan
juga dosisnya yang tepat. Obat-obat yang memiliki potensi berbahaya tinggi pada
suatu situasi terapentik tertentu hanya boleh dipakai apabila kemungkinan
manfaatnya melebihi kemungkinan resikonya terhadap pasien, dan bila sudah tidak
ada lainnya yang cocok dan kemungkinan keracunannya lebih rendah.
Toleransi
Kemampuan untuk
memperpanjang pengaruh suatu obat, khususnya apabila dibutuhkan untuk pemakaian
bahan yang terus menerus disebut toleransi obat. Efek toleransi obat ialah obat
yang dosisnya harus ditambah untuk menjaga respon terapeutik tertentu. Untuk
kebanyakan obat-obatan pengembang toleransi dapat diperkecil dengan cara
memprakasai terapi dengan dosis efektifnya yang terendah dengan cara mencegah
perpanjangan pemakaian
Terapi dengan obat yang diberikan secara bersamaan.
Efek-efek suatu obat dapat dimodifikasikan dengan pemberian obat lainnya
secara bersamaan atau sebelumnya. Keterlibatan semacam ini antara
obat-obatan dihubungkan atau dirujuk pada interaksi obat-obatan dan
merupakan akibat interaksi obat-obatan secara fisik, kimiawi, atau karena
terjadinya perubahan pada pola absorpsi, distribusi, metabolisme atau eksresi
salah satu obat tersebut. Efek dari interaksi obat dapat bermanfaat dan
mengganggu terapi.
Waktu Pemakaian
Waktu ketika obat itu dipakai mempengaruhi dosisnya. Hal ini terutama pada
terapi oral dalam hubungannya dengan makanan. Jadwal waktu yang tepat
dari dosis obat merupakan suatu faktor penyakit dan kadar obat dalam
tubuh yang diharapkan, sifat fisika kimia obat itu sendiri, rancangan bentuk
sediaan dan derajat serta kecepatan absorpsi obat.
Dosis Anak
Respon
tubuh anak dan dewasa terhadap obat berbeda karena factor-faktor endogen dan
eksogen.
Parameter pembeda dosis anak dan dewasa adalah :
1.Pola ADME (Absorpsi, Distribusi, Metabolisme dan Ekskresi )
2.Sensitivitas intrinsic berlainan terhadap bahan obat
3.Redistribusi dari zat-zat endogen
Cara
menghitung dosis anak
Dosis untuk
anak dapat dihitung berdasarkan pada usia, berat badan dan luas permukaan tubuh
dengan rumus sebagai berikut :
a. Berdasarkan
usia anak
Rumus Young
Dosis anak
Rumus
Augsberger
Untuk anak 2 – 12 bulan : (m +
13)% . D
Untuk anak
1 – 11 tahun : (4n+20)% . D
Untuk anak 12 – 16 tahun : (5n+10)% . D
n = usia
anak (tahun)
m = usia
anak (bulan)
D = Dosis
dewasa
b. Berdasarkan
berat badan
1. Rumus Clark
Dosis anak
2. Rumus Augsberger
Dosis anak = 1,5 w + 10 x
Dosis dewasa
100
w = bobot
anak (kg)
c. Berdasarkan luas permukaan tubuh
Adanya hubungan
langsung antara permukaan badan dengan cepatnya suatu metabolisme obat
menunjukan bahwa sebetulnya perhitungan dosis yang paling tepat adalah
berdasarkan luas permukaan badan. Namun demikian karena kurang praktis maka metode ini jarang digunakan.
Rumus Crawford - Terry -
Rourke
Dosis anak =
LPT anak x Dosis dewasa
LPT dewasa
LPT dewasa =
1,73 m2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar