Efek samping obat
Ø Definisi
Efek samping obat adalah suatu reaksi yang tidak diharapkan dan berbahaya
yang diakibatkan oleh suatu pengobatan. Efek samping obat, seperti halnya efek
obat yang diharapkan, merupakan suatu kinerja dari dosis atau kadar obat pada
organ sasaran.
Interaksi obat juga merupakan salah satu penyebab efek samping. Hal ini
terjadi ketika tenaga kesehatan (dokter, apoteker, perawat) lalai dalam
memeriksa obat yang dikonsumsi oleh pasien, sehingga terjadi efek-efek tertentu
yang tidak diharapkan di dalam tubuh pasien.
Bertambah parahnya penyakit pasien yang dapat berujung kematian merupakan
kondisi yang banyak terjadi di seluruh dunia akibat interaksi obat ini.
interaksi ini dapat terjadi antar obat atau antara obat dengan
makanan/minuman. Bahkan tanaman yang digunakan dalam pengobatan alternatif yang
disangka aman oleh sebagian besar masyarakat juga dapat berinteraksi dengan
obat lainnya. Contohnya adalah tanaman St. John's wort (Hypericum perforatum),
yang digunakan untuk pengobatan depresi sedang. Tanaman ini menyebabkan
peningkatan enzim sitokrom P450 yang berperan dalam metabolisme dan eliminasi
banyak obat-obatan di tubuh, sehingga pasien yang mengkonsumsi St John's wort
akan mengalami pengurangan kadar obat lain dalam darah yang digunakan
bersamaan.
Efek samping
adalah dampak dari obat yang tidak diinginkan. Obat diresepkan untuk maksud
tertentu, misalnya untuk menangani HIV. Dampak lain obat adalah efek samping.
Ø Penanganan
efek samping
- Bicara dengan dokter tentang efek samping yang dapat terjadi. Tanyakan kapan sebaiknya lapor ke dokter bila efek samping bertahan terlalu lama, atau menjadi berat.
- Tanyakan apakah kita dapat mengobati efek samping ringan dengan jamu atau cara yang lazim dipakai di rumah, atau dengan obat yang dapat diperoleh tanpa resep.
- Kadang kala, dokter dapat menyediakan resep untuk obat yang dapat membantu jika efek samping menjadi berat.
- Jika mengalami masalah perut, pastikan disediakan makanan yang cocok dan ringan.
Contoh dari efek
samping obat :
ü Aborsi atau
keguguran, akibat Misoprostol, obat yang digunakan untuk pencegahan (gastric
ulcer) borok lambung yang disebabkan oleh obat anti inflamasi non steroid.
ü Ketagihan,
akibat obat-obatan penenang dan analgesik seperti diazepam serta morfin.
ü Kerusakan
janin, akibat Thalidomide dan Accutane
ü Pendarahan
usus, akibat Aspirin.
ü Penyakit
kardiovaskular, akibat obat penghambat COX-2.
ü Tuli dan
gagal ginjal, akibat antibiotik Gentamisin.
ü Kematian,
akibat Propofol.
ü Depresi dan
luka pada hati, akibat Interferon.
ü Diabetes,
yang disebabkan oleh obat-obatan psikiatrik neuroleptik.
ü Diare,
akibat penggunaan Orlistat.
ü Disfungsi
ereksi, akibat antidepresan.
ü Demam,
akibat vaksinasi
ü Glaukoma,
akibat tetes mata kortikosteroid.
ü Rambut
rontok dan anemia, karena kemoterapi melawan kanker atau leukemia
ü Hipertensi,
akibat penggunaan Efedrin. Hal ini membuat FDA mencabut status ekstrak tanaman
efedra (sumber efedrin) sebagai suplemen makanan.
ü Kerusakan
hati akibat Parasetamol.
ü Mengantuk
dan meningkatnya nafsu makan akibat penggunaan antihistamin.
ü Bunuh diri
akibat penggunaan Fluoxetine, suatu antidepresan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar